Saat itu, di kota Makkah ada seorang wanita terkenal. Ia diperhitungkan dalam dunia perdagangan. Bisnisnya dibangun atas prinsip kejujuran. Ia terkenal dengan sifat dermawan. Wanita yang teguh menjaga diri dan kehormatannya. Orang-orang menyebutnya “Thahirah” wanita yang suci. Ia adalah Khadijah binti Khuwailid ibnu Asad ibnu Abdil Uzza ibnu Qushay. Persis di Qushay, kakeknya yang ke empat nasabnya bertemu dengan nasab Nabi Muhammad saw. Suatu hari, Khadijah hendak mengirim kafilah dagang ke negeri Syam. Ia mencari seseorang untuk mengawasi dan memimpin kafilah dagang tersebut. Waktu itu, masyarakat Makkah sedang ramai membicarakan Muhammad ibnu Abdillah. Pemuda yang terpercaya dan berbudi luhur. Khadijah berkata, “Aku memanggilmu karena apa yang kudengar dari orang-orang tentang perkataanmu yang jujur, integritasmu yang terpercaya dan akhlakmu yang mulia. Dan kubayar engkau dua kali lipat dari apa yang biasa diterima orang lain.” Muhammad saw pun menerima tugas tersebut ...