KOMIK DAN CERITA BERGAMBAR

KISAH PENCIPTAAN NABI ADAM AS

 

 

Sebelum Adam diciptakan Allah SWT, Allah telah menyampaikan rencana itu kepada malaikat. Allah SWT hendak menciptakan manusia pertama yang akan menjadi khalifah di bumi.

Ingatlah ketika Tuhanmu berkata kepada malaikat, “Aku akan menjadikan khalifah di bumi, (Malaikat) berkata,”Apakah Engkau akan mengisi bumi dengan manusia yang suka berselisih dan menumpahkan darah, padahal kami tetap bertasbih memuji dan mengquduskan Engkau, (Allah) berfirman,”Aku lebih mengetahui apa-apa yang tidak kalian ketahui.”(QS 2;30)

Adam as adalah manusia pertama yang diciptakan Allah SWT dari tanah. Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran. Ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat,”Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah”. (QS 38:71) Kemudian dibentuk dan disempurnakan kejadiannya. Setelah sempurna seperti manusia kemudian ditiupkan roh kepadanya.

Adam diberi kelebihan oleh Allah untuk dapat mengetahui sifat-sifat alam yang tidak dimiliki makhluk Allah yang lain.

“Dan Allah mengajarkan kepada Adam beberapa nama, kemudian Allah memperlihatkan semuanya itu(benda-bendanya) kepada malaikat, kemudian Dia berfirman, “Beritahukanlah kepada-Ku nama-nama semua ini, jikalau kamu semua benar!”

Malaikat berkata,”Maha Suci Engkau, kami tidak mengetahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkau adalah Maha Mengetahui lagi Bijaksana.”

Allah berfirman, “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama semuanya itu.”

Setelah Adam memberitahukan semua nama-namanya, Allah lalu berfirman: ”Bukankah sudah Kukatakan padamu semua bahwa sesungguhnya Aku mengetahui yang ghaib di langit dan di bumi, juga Aku mengetahui apa-apa yang kamu semua tampakkan dan yang kamu semua sembunyikan.”

Maka dikala itu Kami berfirman kepada malaikat, “Berilah penghormatan kepada Adam.” Kemudian merekapun menghormat padanya, melainkan iblis, ia enggan dan menyombongkan diri dan  ia  termasuk dalam golongan orang-orang yang kafir ( tidak beriman).” ( Al Baqarah; 31-34)

Allah berfirman,”Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud ketika Aku menyuruhmu?” Iblis menjawab, ”Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”(QS 7:12)

 

Allah berfirman, ”Maka turunlah kamu darinya(surga); karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri didalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.”(QS 7:13)

Iblis menjawab, “Berilah aku penangguhan waktu, sampai hari mereka dibangkitkan.”(QS 7:14)

 

Allah berfirman, ”Benar, kamu termasuk yang diberi penangguhan waktu.”(QS 7:15)

 

Iblis menjawab,” Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus,(QS 7:16)

 

Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”(QS 7:17)

 

Allah berfirman,”Keluarlah kamu dari sana(surga) dalam keadaan terhina dan terusir! Sesungguhnya barangsiapa diantara mereka ada yang mengikutimu, pasti akan Aku isi neraka Jahanam dengan kamu semua.”(QS 7:18)

 

ADAM AS DAN HAWA TINGGAL DI SURGA

Tinggallah Adam as di surga dengan nyaman. Allah SWT kemudian menciptakan Hawa untuk menemani Adam bersamanya. Surga digambarkan sebagai tempat yang sejuk, segar dengan banyak pepohonan. Di bawahnya mengalir sungai-sungai. Bahkan ada sungai yang mengalirkan susu, madu, khamar untuk diminum. Banyak pepohonan yang rindang dengan segala macam buah-buahan yang sangat ranum tapi tidak pernah busuk. Rasa yang manis dan segar akan menyenangkan siapa saja yang memakannya. Di surga disediakan dipan-dipan dengan bantal-bantal yang bersusun dan sangat empuk. Mereka memakai gaun dari sutra yang indah dan nyaman. Gaun itu menutupi dari sinar matahari yang sinarnya tidak terlalu terik. Disanalah Adam dan Hawa hidup bahagia, nyaman dan sejahtera.

 

Sungguh, ada untukmu disana, engkau tidak akan kelaparan dan tidak akan telanjang,

Dan sungguh, disana engkau tidak akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari.” (QS 20;118-119)

 

Namun di surga Allah melarang Adam dan Hawa mendekati satu pohon, Pohon Khuldi namanya.

Dan Allah berfirman,”Wahai Adam! Tinggallah engkau bersama istrimu dalam surga dan makanlah apa saja yang kamu berdua sukai. Tetapi janganlah kamu berdua dekati pohon yang satu ini. (Apabila didekati) kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.”(QS 7;19)

 

Allah juga memperingatkan akan permusuhan iblis kepada mereka berdua, agar berhati-hati dengan tipu muslihatnya.

Dan sungguh telah Kami pesankan kepada Adam dahulu, tetapi dia lupa, dan Kami tidak dapati kemauan yang kuat padanya.

Kemudian Kami berfirman, ”Wahai Adam! Sungguh ini (iblis) musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu berdua dari surga, nanti kamu celaka.

(QS 20; 115-117)

 

TIPUDAYA IBLIS KEPADA ADAM AS DAN HAWA

 

Kedengkian Iblis akan kebahagiaan Adam as dan Hawa di surga semakin menambah kebencian kepada keduanya. Seperti janji Iblis bahwa ia akan menggoda manusia dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan iblis ingin agar Adam AS dan keturunannya kebanyakan mereka tidak bersyukur. Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka berdua. Dan (setan) berkata,”Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal(dalam surga).(QS 7;20)

Dan dia(setan) bersumpah kepada keduanya, “Sesungguhnya aku ini benar-benar termasuk para penasehatmu.”(QS 7;21)

 

Setan berhasil membujuk dan membuat tipudaya kepada Adam as dan Hawa. Ketika mereka mencicipi(buah) pohon itu, tampaklah oleh mereka auratnya, maka mulailah mereka menutupinya dengan daun-daun surga.

 

Tuhan menyeru mereka,”Bukankah Aku telah melarang kamu dari pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”(QS 7;22)

 

Menyadari kesalahannya, mereka berdua sangat menyesal. Rasa berdosa yang mengakibatkan kemurkaan Allah  SWT membuat mereka bersedih hati. Segeralah mereka memohon ampunan dan bertaubat atas kesalahan yang telah mereka perbuat.  Dalam doa Nabi Adam as yang sangat terkenal yaitu:

Keduanya berkata,”Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (QS 7 ayat 23).

 

Allah kemudian menerima taubat keduanya, namun ketetapan Allah atas hukuman karena perbuatan dosa tetap harus dijalankan oleh Adam as dan Hawa. Adam as dan Hawa sudah tidak diperbolehkan untuk tinggal lagi di surga.

Allah berfirman,”Turunlah kamu! Kamu akan saling bermusuhan satu sama lain. Bumi adalah tempat kediaman dan kesenanganmu sampai waktu yang telah ditentukan.”(QS 7;24)

 

Demikianlah Adam as dan Hawa dipersiapkan Allah SWT untuk tinggal di bumi. Dengan sifat kasih sayang  Allah SWT, Adam as dan Hawa dibekali semua kemampuan untuk mengelola dan memelihara alam. Dengan akal, rasa, dan kemerdekaan untuk memilih kebaikan dan keburukan. Allah Maha Mengetahui bahwa dengan potensi kebebasan manusia memilih kebaikan atau keburukan, mereka akan saling bermusuhan satu sama lain. Yang berada dalam kebaikan akan mendapat pahala dan nanti akan tinggal kembali ke surga. Sedangkan yang berada dalam keburukan akan mendapat dosa dan akan tinggal di neraka.

 

Allah berfirman,”Disana kamu hidup, disana kamu mati, dan dari sana(pula) kamu akan dibangkitkan.”(QS 7:25)

 

Maha Benar Allah dengan segala firmannya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SERBUAN PASUKAN GAJAH

Tanda-tanda Kenabian Muhammad SAW

PATI UNUS : Pejuang Pembebas Malaka