Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

KOMIK DAN CERITA BERGAMBAR

Tanda-tanda Kenabian Muhammad SAW

Gambar
  Membaca kisah Rasulullah SAW ketika masih kecil, hati siapapun akan tersentuh,   betapa usia Rasulullah SAW masih kecil sudah yatim piatu. Tetapi Allah SWT menghendaki demikian. Dijadikan-Nya hati orang-orang di sekitar beliau untuk mencintai dan melindunginya. Rahmat dan kasih sayang Allah SWT tercurah untuk Nabi Muhammad SAW. Sebagai umat beliau, tak ada ucapan yang lebih baik melainkan salam dan salawat bagi Nabi Muhammad SAW. Muslim meriwayatkan dari Anas ra, bahwa Rasulullah SAW didatangi Jibril, yang saat itu beliau sedang bermain-main dengan beberapa anak kecil lainnya. Jibril memegang beliau dan menelentangkannya, lalu membelah dada dan mengeluarkan hati beliau dan mengeluarkan segumpal darah dari dada beliau, sambil berkata. “ Ini adalah bagian setan yang ada pada dirimu.” Lalu Jibril mencucinya di sebuah baskom dari emas dengan menggunakan air Zam-zam, kemudian menata dan memasukkan ke tempat semula. Anak-anak kecil lainnya berlarian mencari ibu Halimah dan berkata. “ M

KISAH MASUK ISLAMNYA UMAR R.A.

Gambar
  Ada sebuah kisah yang sangat terkenal tentang masuknya Umar r.a. ke agama Islam. Singkat cerita, pada suatu hari dia keluar dengan membawa pedang. Wajahnya tampak geram. Dia berjalan dengan langkah berat namun cepat. Penampilannya saat itu benar-benar membuat orang-orang ketakutan dan menyingkir. Apalagi ditambah dengan sosoknya yang tinggi besar... Ada seorang lelaki berpapasan dengannya dan berani bertanya, "Hai Umar, mau ke mana kau?" Umar menjawab, “Aku mau membunuh Muhammad !”  Lantas lelaki tersebut berkata, "Seharusnya terlebih dahulu kau bunuh saudarimu dan suaminya, karena mereka telah mengikuti agama Muhammad."  Mendengar perkataan tersebut Umar semakin marah dan hampir tidak bisa dikendalikan. Dia bergegas menuju ke rumah saudarinya dan suaminya untuk menghukum mereka. Kala itu di rumah mereka ada seseorang yang mengajari mereka membaca Al-Quran yang bernama Khabbab bin Arat. Tatkala Khabbab mendengar suara Umar, tak ayal dia langsun

TIGA TAHAPAN YANG AKAN DIALAMI DALAM MEMPELAJARI ILMU

Gambar
 

Nabi Syits – Penerus Dakwah Nabi Adam As

Gambar
  Setelah meninggalnya Habil, Nabi Adam alaihissalam sangat bersedih. Beliau menangis hingga waktu yang lama. Hingga akhirnya Allah subhanahu wa ta’ala mengaruniakan seorang anak sebagai pengganti Habil. Anak tersebut bernama Syits, yang artinya pemberian Allah. Syits tumbuh sebagai anak yang shalih. Nabi Adam sangat senang, karena anaknya yang satu ini memiliki kelebihan dari segi keilmuan, kecerdasan, ketakwaan dan kepatuhan dibandingkan dengan semua anaknya yang lain. Maka, Nabi Adam pun mempersiapkan Syits sebagai penerus dakwahnya. Setelah Syits menginjak dewasa, Nabi Adam memberikan kepercayaan penuh kepada Syits. Nabi Adam mengajarkan berbagai ilmu yang dimilikinya kepada Syits. Diantaranya ilmu tentang pembagian waktu siang dan malam. Dengan bimbingan Nabi Adam as,   Syits diajarkan ibadah-ibadah yang dikerjakan diwaktu-waktu itu . Dan memberitahukan bahwa akan terjadi banjir besar setelah ketiadaannya. Meninggalnya Nabi Adam ‘alaihissalam Nabi Adam ‘alaihissalam ja

Kisah Rasulullah Muhammad saw Bersama Ibu Halimah binti Dzu’aib

Gambar
  Semenjak kelahiran bayi Rasulullah Muhammad saw, kebahagiaan dirasakan seluruh keluarga besar Kakek Abdul Muthalib. Lebih-lebih Aminah binti Wahab, ibunda yang melahirkan beliau. Namun begitu, keputusan Kakek Abdul Muthalib untuk mencarikan ibu susuan dari keluarga Bani Sa’d diterima Ibunda Aminah dengan hati ikhlas.  Salah satu hikmahnya adalah menjauhkan bayi Muhammad saw dari suatu penyakit yang biasa menjalar di daerah yang sudah maju seperti Makkah. Dan juga agar keluarga yang menyusui beliau bisa melatih bahasa Arab dengan fasih.   Bertemunya bayi Muhammad saw dengan ibu susuan Halimah binti Abu Dzu’aib, sebagai kisah yang menunjukkan kebesaran Allah Yang Maha Memelihara.   Suatu hari, bergerak rombongan Bani Sa’d dari negerinya menuju suatu daerah. Tujuannya mencari bayi-bayi yang bisa disusui. Diantara rombongan itu adalah Halimah binti Dzu’aib, suami dan anak bayinya sendiri dalam gendongannya. Halimah bercerita, “ Itu terjadi pada masa paceklik, tak banyak kekayaa