KOMIK DAN CERITA BERGAMBAR

Nabi Syits – Penerus Dakwah Nabi Adam As

 


Setelah meninggalnya Habil, Nabi Adam alaihissalam sangat bersedih. Beliau menangis hingga waktu yang lama. Hingga akhirnya Allah subhanahu wa ta’ala mengaruniakan seorang anak sebagai pengganti Habil. Anak tersebut bernama Syits, yang artinya pemberian Allah.

Syits tumbuh sebagai anak yang shalih. Nabi Adam sangat senang, karena anaknya yang satu ini memiliki kelebihan dari segi keilmuan, kecerdasan, ketakwaan dan kepatuhan dibandingkan dengan semua anaknya yang lain. Maka, Nabi Adam pun mempersiapkan Syits sebagai penerus dakwahnya.

Setelah Syits menginjak dewasa, Nabi Adam memberikan kepercayaan penuh kepada Syits. Nabi Adam mengajarkan berbagai ilmu yang dimilikinya kepada Syits. Diantaranya ilmu tentang pembagian waktu siang dan malam. Dengan bimbingan Nabi Adam as,  Syits diajarkan ibadah-ibadah yang dikerjakan diwaktu-waktu itu . Dan memberitahukan bahwa akan terjadi banjir besar setelah ketiadaannya.

Meninggalnya Nabi Adam ‘alaihissalam

Nabi Adam ‘alaihissalam jatuh sakit beberapa hari. Nabi Adam merasa bahwa ajalnya sudah dekat. Sebelum wafat, Nabi Adam berkata kepada anak-anaknya, “Wahai anak-anakku, sesungguhnya aku menginginkan buah dari surga.”

Maka pergilah anak-anak Nabi Adam untuk mencarikannya. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan para malaikat yang membawa kain kafan, ramuan minyak wangi untuk mayat, kapak, cangkul, dan keranda.

Malaikat lalu bertanya kepada anak-anak Nabi Adam, “Wahai anak-anak Adam, apa yang kalian kehendaki dan apa yang kalian cari?”

Anak-anak Nabi Adam menjawab, “Bapak kami sakit, ia menginginkan buah dari surga.”

Malaikat berkata, “Kembalilah kalian! Sungguh sekarang ini telah datang keputusan kematian bagi bapakmu.”

Para malaikat segera mendatangi Nabi Adam untuk mencabut nyawanya. Ketika mereka datang, Hawa pun segera menemui Nabi Adam. Hawa meminta agar Nabi Adam memohon untuk ditangguhkan kematiannya. Namun Nabi Adam menolak usulan Hawa. Beliau menjawab, “Pergilah engkau dariku, sungguh aku diciptakan sebelummu. Biarkan nyawaku dicabut oleh para malaikat Rabbku.”

Setelah mencabut nyawa Nabi Adam, para malaikat lalu merawat jenazah beliau. Mereka memandikan, memakaikan kain kafan, mengolesi ramuan minyak wangi, lalu membuat galian kubur serta lahat. Selanjutnya mereka menyolatinya lalu memasukkannya ke liang kubur dan menimbunnya. Lalu para malaikat itu berkata, “Wahai anak Adam, inilah tuntunan bagi kalian untuk merawat jenazah manusia yang meninggal dunia.”

Nabi Adam meninggal dunia setelah tinggal di bumi selama 960 tahun. Nabi Adam sudah memiliki banyak sekali anak keturunan. Selanjutnya, Syits menjadi pemimpin bagi anak keturunan Adam dan diangkat sebagai Nabi. 

Abu Dzar mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda,

“Sesungguhnya Allah telah menurunkan seratus empat suhuf, dan lima puluh diantaranya diturunkan kepada Syits”. 

Suhuf  adalah firman-firman Allah swt yang tertulis dalam lembaran-lembaran .

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SERBUAN PASUKAN GAJAH

Tanda-tanda Kenabian Muhammad SAW

PATI UNUS : Pejuang Pembebas Malaka