KOMIK DAN CERITA BERGAMBAR

Sa'ad bin Abi Waqqash r.a (BAGIAN KEDUA ; TAMAT)

 

Sang Pemanah Rasulullah

Sa'ad bin Abi Waqqash r.a. adalah orang yang sangat tegas dalam setiap permasalahan. Seluruh pendapat yang dia pandang benar akan langsung  dia lakukan. Jika dia sudah meyakini sebuah perkara, maka dia tidak akan pernah berpaling darinya.

Sa’ad bin Abi Waqqash r.a. pernah menghadapi ibunya pada saat di awal masuk agama Islam. Saat itu ibunya tidak mau makan dan minum serta berteduh dari terik matahari, melainkan jika Sa'ad kembali memeluk agama nenek moyangnya dan menyembah Tuhan vang mereka sembah. Dalam keadaan seperti itu, Sa'ad berkata kepada ibunya,

"Wahai ibuku, demi Allah, seandainya kau mempunyai seratus napas dan napas tersebut keluar satu per satu dari dirimu, niscaya aku tidak akan meninggalkan agamaku ini. Terserah kepadamu mau makan ataupun tidak..”

Ketika ibunya mendengar perkataan anaknya yang sangat tegas tersebut, akhirnya dia mau makan. Hal ini juga dilakukan oleh kaum Muslimin lainnya yang memiliki komitmen kepada agama Islam dalam menghadapi rintangan berat yang datang dari keluarga mereka. Oleh sebab itu, Allah SWT berfirman,

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. lbunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS Luqman: 14-15)

Sa’ad bin Abi Waqqash r.a juga merupakan orang yang sangat bersih jiwanya. Dia tidak pernah iri dan dengki kepada siapa pun. Karenanya, dia sangat pantas untuk menjadi penduduk surga dengan seizin Allah SWT.

Diriwayatkan dari Anas r.a., dia berkata,

"Ketika kami duduk di hadapan Rasulullah saw., beliau bersabda, 'Akan datang kepada kalian seorang laki-laki yang termasuk calon penduduk surga.” Lantas Sa’ad bin Abi waqqash datang. Esok harinya Rasulullah saw. bersabda lagi seperti itu, dan yang datang pun tetap Sa’ad."

Doa Sa'ad bin Abi waqqash r.a. senantiasa dikabulkan oleh Allah swt, karena Rasulullah saw. pernah mendoakannya. Beliau bersabda,

“Ya Allah, kabulkanlah doa Sa'ad jika dia berdoa kepada-Mu” (HR at-Tirmidzi)

Dalam riwayat yang lain dikatakan, Nabi saw. bersabda,

"Ya Allah, tepatkanlah sasaran anak panahnya, terimalah doanya, dan jadikanlah dia orang yang dicintai oleh hamba-hamba-Mu."

 

Demikian juga ada sebuah riwayat yang tertulis di beberapa buku sejarah, bahwa ada seorang laki-laki durjana telah menghina Ali, Thalhah, dan Zubair. Lantas Sa'ad melarang orang tersebut melakukan hal itu, dan memperingatkannya akan murka dan siksa Allah swt. Kemudian Sa'ad mengancamnya akan mendoakan agar lengannya putus jika dia tidak rerhenti menghina para sahabat tersebut. Lantas dengan sangat meremehkan, orang tersebut berkata, "Sa’ad mengancamku layaknya seorang nabi!"

Akhirnya, Sa’ad pun berdoa kepada Allah SWT, "Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa orang tersebut telah mencela orang-orang yang telah beriman kepada-Mu, dan jika celaan orang tersebut membuat-Mu murka, maka perlihatkanlah kekuasaan-Mu kepadanya pada hari ini, agar hal itu dapat menjadi salah satu tanda kekuasaan-Mu bagi seluruh alam semesta."

Tidak berselang begitu lama, ada seekor unta liar yang menginjak laki-laki tersebut sampai meninggal dunia. Mahabenar Allah SWT yang telah berfirman :

"...Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa...

(QS Al-Maa'idah : 27)

Nabi saw. juga pernah memberi kabar gembira kepada Sa'ad bin Abi Waqqash r.a. bahwa dia akan berumur panjang dan beramal baik. Beliau bersabda :

"Semoga Allah memberimu umur yang panjang sehingga sebagian manusia dapat mengambil manfaat darimu dan yang lainnya merasa terancam."

Sa'ad bin Abi Waqqash r.a. hidup di dunia ini selama 80 tahun. Umurnya sangat berkah, lantaran dia mendapatkan dua kebaikan : dunia dan akhirat sekaligus. Dia juga telah banyak memberikan kontribusi untuk tersebarnya agama Islam, baik berupa pengorbanan jiwa dan harta atau jihad dengan pedang dan lisan.

Sa'ad bin Abi Waqqash r.a. wafat di Aqiq, sebuah daerah dekat Madinah,dan dikebumikan di area pekuburan Baqi'. Menurut pendapat yang paling kuat, dia wafat pada tahun 55 Hijriah.

Dia merupakan sahabat paling terakhir wafat dari sepuluh orang yang diberi kabar gembira masuk surga, juga dari kalangan kaum Muhajirin. Ada 34 orang anak yang dia tinggalkan: 17 laki-laki dan 17 perempuan.

Semoga Allah SWT senantiasa meridhainya di dalam surga. Dan semoga biografinya dan para sahabat lainnya dapat bermanfaat bagi kita semua.

(Sumber : 66 Orang Yang Dicintai Rasul ; Prof. Dr. Muhammad Bakar Ismail)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SERBUAN PASUKAN GAJAH

Tanda-tanda Kenabian Muhammad SAW

PATI UNUS : Pejuang Pembebas Malaka