KOMIK DAN CERITA BERGAMBAR

Dakwah Awal Rasulullah Muhammad SAW berlangsung sembunyi-sembunyi

 



Dakwah ke Keluarga Terdekat

Turun wahyu lima ayat pertama, surat Al Muddatstsir adalah perintah Allah SWT kepada Rasulullah saw untuk berdakwah. Perintah agar mensucikan diri, pakaian dan perbuatan semata-mata untuk mengagungkan nama Allah. Mengajak manusia untuk beriman dan beribadah kepada Allah Yang Esa. Ajakan dakwah ini langsung disambut ummul mukminin Khadijah dan Ali bin Abu Thalib yang masih anak-anak. (Riwayat Thabrani dari Ibnu Abbas, Abu Dzarr dan Salman)  

Orang berikutnya yang memeluk agama Islam adalah Zaid ibnu Haritsah(anak angkat Rasulullah). Suatu hari, ia datang ke kediaman Rasulullah dan menerima ajakan untuk beriman kepada Allah dan rasul-Nya.  Ia diajak agar menjauhi penyembahan berhala, bertingkah laku dengan akhlak yang mulia, serta mensucikan diri dan perbuatannya. Dengan begitu semua anggota keluarga  yang tinggal di rumah kediaman Rasulullah saw, telah beriman kepada Allah dan rasul-Nya.

Shalat Pertama Rasulullah dan Shahabatnya

Kemudian turun wahyu perintah melakukan shalat dua rakaat pada waktu pagi dan petang hari. Firman Allah SWT, “ Dan bertasbihlah serta memuji Rabbmu pada waktu pagi dan petang.” (Al Mukmin:55)

Suatu hari, Rasulullah saw bertemu dengan Jibril di sebuah lembah. Jibril memukul tanah dengan sayapnya. Maka memancarkan air yang jernih di tempat itu. Jibril berwudhu dengan air itu dan Rasulullah menyaksikan kemudian menirunya. Itulah pelajaran pertama mengenai tata cara bersuci. Setelah itu Jibril mengajarkan kepada Rasulullah bagaimana melakukan shalat.

Setelah bertemu Jibril, Rasulullah pulang mengajarkan kepada keluarga beliau. Rasulullah sangat senang dengan ibadah tersebut. Sejak saat itu setiap kali datang waktu shalat, beliau shalat berjamaah dengan Ali berdiri di belakang beliau dan Khadijah berdiri di belakang keduanya. Selanjutnya, shalat diajarkan kepada Zaid ibnu Haritsah. Ia berdiri di samping Ali membentuk shaf di belakang Rasulullah. Khadijah dan empat orang putri Rasulullah juga melaksanakan shalat bersama. Maka kediaman Rasulullah adalah rumah tangga pertama di Mekah yang seluruh anggotanya memeluk Islam dan melakukan shalat.

Dakwah Kepada Shahabat Terdekat

Pertama kali, Rasulullah berdakwah hanya pada keluarga terdekat. Kemudian beliau memilih teman dekatnya agar menjadi penasihat dan membantu dakwahnya,  dia adalah Abu Bakar. Abu Bakar adalah laki-laki mulia, bijaksana dan disukai kaumnya. Usaha dagang yang sukses dilakukan dengan moral yang tinggi. Ia juga memiliki pengetahuan yang luas dari nasab dan keturunan terpandang dari orang Quraish.

Dalam sebuah riwayat dari Abdullah ibnu Mas’ud dikisahkan bahwa di tengah perjalanannya, Abu Bakar menemui seorang laki-laki tua dari kabilah Azd. Laki-laki ini telah mempelajari kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya.

Ia berkata kepada Abu Bakar, “ Telah tiba waktunya seorang Nabi dari suku Quraisy diutus di Mekah. Dan melihat tanda-tanda bahwa engkau salah satu pembantu terdekat Nabi dalam menyampaikan dakwahnya.”

Laki-laki itu juga berkata pada Abu bakar,” Jangan pernah berpaling dari kebenaran. Berpegang teguhlah pada jalan yang benar dan lurus. Takutlah kepada Allah dalam segala hal yang dianugerahkan-Nya kepadamu!”

Abu Bakar pun meneruskan perjalanannya. Sebelum pulang ke Mekah, Abu Bakar kembali mengunjungi laki-laki tua itu. Laki-laki tua itu melantunkan syair pujian untuk sang nabi yang ditunggu-tunggu. Ia berpesan kepada Abu Bakar jika bertemu Nabi untuk menyampaikan syair itu kepadanya. Sesampainya di Mekah, Abu Bakar dikejutkan dengan kunjungan Abu Jahl dan Abul Bakhtari.

Abu Bakar berkata,” Ada perkara penting apa yang perlu kalian sampaikan?”

“Wahai Abu Bakar,” jawab mereka, “ Orang-orang ramai membicarakan peristiwa penting. Muhammad, anak yatim yang diasuh Abu Thalib itu, mengira bahwa dirinya adalah nabi. Kalau bukan karena engkau, tentu telah kami bereskan persoalan ini. Engkaulah yang kami harap menyelesaikannya.”

Abu Bakar mendengarkan dengan penuh perhatian hingga mereka pergi. Kemudian Abu Bakar menemui Muhammad saw. di rumah Khadijah. Abu Bakar langsung bertanya mengapa beliau menentang agama leluhur yang dianut masyarakat sekian lama. Rasulullah saw menjawab, “ Wahai Abu Bakar, aku adalah utusan Allah kepadamu dan kepada seluruh manusia. Maka berimanlah kepada Allah.”

Abu Bakar kembali bertanya, “ Bukti apa yang kau miliki?”

“Laki-laki tua yang kau temui di Yaman.”

“Lelaki tua yang mana?”

“ Lelaki tua yang menitipkan beberapa syair untukku.”

Abu Bakar terkejut. “ Siapa yang memberitahumu tentang hal itu?”

“Malaikat yang telah mendatangi nabi-nabi sebelumku.”

“Ulurkan tanganmu, Muhammad. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan engkau adalah Rasulullah.”

Pada masa Islam sudah menyebar luas, pernah Rasulullah saw memuji shahabatnya Abu Bakar, beliau bersabda, “ Setiap orang yang kuajak memeluk Islam pasti ragu dan penuh pertimbangan. Tetapi, itu tidak terjadi pada Abu Bakar. Ketika aku mengajaknya, ia menerima tanpa sedikit pun ragu.”

Pada masa awal dakwah Islam, ada lima orang yang masuk Islam dari ajakan Abu Bakar, yaitu Utsman bin Affan(dari bani Umayah), Zubair bin Awwam Al Asadi (keponakan Khadijah dan sepupu), Abdurrahman bin Auf (dari Bani Zuhrah bin Kilab), Sa’d bin Abi Waqqash (dari bani Abdi Manaf, ayahnya sepupu Aminah ibunda Rasulullah), serta Thalhah bin Ubaidillah (dari bani Taym bin Murrah).

 Dari laki-laki Quraisy yang masuk Islam diantaranya, Abu Ubaidah bin Jarrah, Abu Salamah al Makhzumi, al Arqam bin Abi al Arqam, Utsman bin Mazh’un, Qudamah bin Mazh’un, Ubaidah bin al Harits, Sa’id bin Zaid, Umair bin Abi Waqqash, Abdullah bin Mas’ud, dan Ja’far bin Abi Thalib.

Dari wanita yang masuk Islam di masa awal adalah Asma’ binti Abu Bakar, Hindun al Makhzumiyah (istri Abu Salamah), Fatimah ( saudari Umar bin Khattab), Umayyah binti Khalaf (istri Khalid bin Sa’id bin al ‘Ash), dan Asma’ bin Umais (istri Ja’far bin Abi Thalib).

Islam mengajarkan prinsip kesetaraan antar sesama manusia, yang membedakan hanya ketaqwaan dihadapan Allah SWT. karena itu beberapa budak langsung memeluk Islam diantaranya Bilal bin Rabah, Yasir, Amar bin Yasir, Shuhaib ar Rumi, dan ‘Amir bin Fahirah (budak Abu Bakar). Budak-budak wanita yaitu Barakah Ummu Ayman, Sumayyah Ummu Ammar, Zunairah, dan Ummu Ubais.

Mereka menyembunyikan keislamannya, dan Rasulullah saw mengajarkan agama secara sembunyi-sembunyi dan perorangan. Hingga Rasulullah memilih sebuah rumah di bukit Shafa milik Abu Abdillah al Arqam. Di rumah al Arqam, Rasulullah membacakan ayat-ayat Al Qur’an kepada para shahabatnya. Beliau mengajarkan keutamaan mensucikan jiwa dan meninggalkan hal-hal yang mengotorinya. Menggambarkan ciri-ciri surga dan neraka seolah-olah ada di depan mata. Mengimani kehidupan akhirat sehingga kehidupan akhirat adalah tujuan akhir hidup seorang Muslim semata-mata karena cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.

Demikianlah, dakwah dengan sembunyi-sembunyi ini berlangsung lambat. Namun demikian Islam yang diajarkan secara perlahan-lahan itu menjadikan ajaran-ajarannya tertanam kuat di dalam hati para pemeluknya yang paling awal.                                      

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SERBUAN PASUKAN GAJAH

Tanda-tanda Kenabian Muhammad SAW

PATI UNUS : Pejuang Pembebas Malaka