KOMIK DAN CERITA BERGAMBAR

BINASANYA KAUM NUH AS

 

Anak nabi Nuh menolak diselamatkan


Firman Allah SWT surat Al Qomar ayat 10, yang artinya:

Maka dia (Nuh) mengadu kepada Tuhannya, “Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah aku.”

Kemudian Allah SWT mengabarkan kepada Nabi-Nya akan datang azab yang ditetapkan untuk kaumnya. Bencana banjir besar yang menghancurkan seluruh umat manusia kecuali yang beriman di dalam kapal Nabi Nuh as.

 “ Lalu Kami wahyukan kepadanya, “Buatlah kapal dibawah pengawasan dan petunjuk Kami,...”(QS 23 : 27)

Menurut pendapat beberapa ulama, ketika Allah mengabulkan doa Nabi Nuh as, maka Dia memerintahkan kepada nabi-Nya untuk menanam pohon. Nabi Nuh as menanam pohon dan menunggunya hingga seratus tahun, lalu seratus tahun berikutnya dia menebangnya. Muhammad bin Ishaq meriwayatkan dari Ats-Tsauri, bahwa kapal itu terbuat dari pohon Jati. Menurut dia kapal itu panjangnya delapan puluh hasta, terlapisi ter di bagian luar dan dalamnya. Kapal yang bagian haluan(bagian depan) agak miring tajam yang dapat membelah air. Menurut Ibnu Abbas panjang kapal Nabi Nuh as adalah 1200 hasta dan lebarnya 600 hasta. Dan tinggi kapal itu 30 hasta, terdiri dari tiga tingkat, masing-masing tingkat setinggi 10 hasta. Pintunya berada di sampingnya, dan bagian atasnya tertutup.

Ketika Nabi Nuh as membuat kapal, setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewatinya, mereka mengejeknya. Mereka menganggap aneh apa yang dilakukan Nabi Nuh as. Mereka menganggap azab itu mustahil terjadi. Dan Nabi Nuh as menjawab, “ Jika kamu mengejek kami, maka kami akan mengejekmu sebagaimana kamu mengejek kami.”

Allah memberitahu Nabi Nuh kapan tanda datangnya azab itu. Yaitu ketika tanur telah menancarkan air. Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran surat Hud ayat 40, yang artinya :

“ Hingga apabila perintah kami datang dan tanur (dapur) telah memancarkan air, Kami berfirman, ”Muatkanlah kedalamnya dari masing-masing (hewan) sepasang, dan keluargamu kecuali orang yang telah terkena ketetapan terdahulu dan(muatkanlah) orang yang beriman.” Ternyata orang-orang yang beriman dengan Nuh hanya sedikit.”

Riwayat dari Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang pertama kali masuk ke dalam perahu tersebut adalah burung parkit, dan binatang yang terakhir kali masuk adalah keledai, sementara iblis masuk sambil bergelantungan di ekor-ekor keledai tersebut. Setelah itu keluarga Nabi Nuh as dan orang-orang mukmin, yang ternyata jumlahnya sedikit. Para ulama berbeda pendapat tentang jumlah orang-orang yang ikut bersama Nuh dalam kapal tersebut. Menurut riwayat dari Ibnu Abbas mereka berjumlah delapan puluh orang laki-laki dan perempuan.

Surat AL Qomar ayat 11 dan 12, Allah berfirman yang artinya:

“ Lalu Kami bukakan pintu-pintu langit dengan air yang tercurah,

Dan Kami jadikan bumi menyemburkan mata air-mata air maka bertemulah itu sehingga keadaan yang telah ditetapkan.”

Hujan lebat tanpa henti terjadi terus menerus.  Air memenuhi segala penjuru bumi.  Permukaan air terus naik, kapal Nabi Nuh as terapung dan bergerak menuju tempat yang diperintahkan Allah.

Kemudian Allah berfirman :

“Dan apabila engkau dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas kapal, maka ucapkanlah,”Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim”

Dan berdoalah,”Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi, dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat.”(QS 23 : 28-29)

Orang-orang tenggelam ditelan air bah, hewan peliharaan, batang-batang pohon, rumah-rumah, segala benda tersapu arus banjir.  Di antara jeritan orang-orang meminta tolong, kapal Nabi Nuh as bergerak menjauh.

Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai balasan bagi orang yang diingkari .”(QS 54:14)

 “ Dan kapal itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung...”(QS 11 : 42)

Menurut ahli tafsir, pada saat terjadinya banjir, tinggi air mencapai delapan puluh hasta di atas gunung. Air itu menyebar ke seluruh penjuru bumi, lembah-lembah dan perbukitan. Terus meluas hingga menggenangi pegunungan, tanah-tanah tandus beserta gurunnya. Tidak satu pun makhluk hidup yang tersisa di atas muka bumi, baik yang kecil maupun besar.

Allah berfirman, yang artinya:

“ .. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil, “ Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu bersama orang-orang yang kafir.’ Anaknya menjawab, ‘ Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!’ Nuh berkata, ‘ Tidak ada yang melindungi hari ini dari adzab Allah, selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang.’ Dan gelombang menjadi penghalang di antara keduanya, maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.” (QS 11: 42-43)

Nabi Nuh as mengadu kepada Allah, “ Ya Allah, Engkau telah berjanji kepadaku bahwa Engkau akan menyelamatkan seluruh anggota keluargaku, namun Engkau menenggelamkan putraku?” Lalu Allah menjawab, “ Bahwa orang yang ditenggelamkan itu bukan termasuk keluargamu yang telah Aku janjikan untuk diselamatkan.

Ulba’ bin Ahmar meriwayatkan dari Ikrimah dan Ibnu Abbas bahwa orang-orang mukmin yang ikut bersama Nabi Nuh as, berada di atas kapal selama 150 hari. Allah mengarahkan kapal tersebut menuju Makah. Kapal itu mengelilingi Ka’bah selama 40 hari. Kemudian Allah mengarahkan kapal tersebut menuju bukit Al Judi, dan di sanalah kapal itu terdampar.

“ Dan difirmankan, ‘ Wahai bumi, telanlah airmu. Dan wahai langit (hujan) berhentilah.’ Dan air pun disurutkan, dan perintah pun diselesaikan, dan kapal itu pun berlabuh di atas gunung Judi... (QS 11:42)

Setelah itu Nabi Nuh as mengutus burung gagak untuk mencari tahu keadaan bumi. Burung itu pergi kemudian kembali membawa bangkai ke hadapan Nuh as.

dan dikatakan, ‘ Binasalah orang-orang zalim.” (QS 11:42)

Tak satu pun makhluk hidup yang tersisa besar maupun kecil, semua tumbang menjadi bangkai. Kemudian Nabi Nuh as mengutus burung merpati untuk mencari kabar, dan kembali menghadap Nabi Nuh membawa daun zaitu dan buah tin. Saat itu Nabi Nuh as mengetahui banjir telah surut.

Keterangan dari Qatadah bahwa Nabi Nuh as beserta kaum mukmin memasuki kapal pada tanggal sepuluh Rajab, berada di atas kapal selama seratus lima puluh hari, dan kapal tersebut bersandar di bukit Al Judi selama satu bulan. Mereka keluar dari kapal pada sepuluh Muharram.

Difirmankan, ‘ Wahai Nuh! Turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh berkah dari Kami, bagimu dan bagi semua umat (mukmin) yang bersamamu..”(QS Hud [11]: 48)

Dan Allah berfirman, “ Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan.” (QS Ash- Shaffat [37]: 77)

Allah SWT hendak menjadikan umat selanjutnya akan lahir dari kaum Nuh as, sehingga setiap orang yang berada di  muka bumi hari ini semuanya berasal dari anak keturunan Adam, yang dinisbatkan kepada ketiga putra Nuh yaitu Sam, Ham dan Yafits.

Sumber : Kisah-Kisah Para Nabi Imam Ibnu Katsir.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SERBUAN PASUKAN GAJAH

Tanda-tanda Kenabian Muhammad SAW

PATI UNUS : Pejuang Pembebas Malaka