KOMIK DAN CERITA BERGAMBAR

Umar Ibn Khaththab r.a dan hal ghaib


 

"Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir tetapi berkasih sayang sesama mereka...." (al-Fath: 29)

 

Orang yang kuat dipandang “lemah” oleh Umar hingga dia dapat mengambil hak dari orang tersebut. Sedangkan orang yang lemah dipandang “kuat” hingga dia memberikan hak kepada orang tersebut. Itulah prinsip Umar ra saat sebagai khalifah. Sifat keadilannya merupakan sifat tertinggi yang dia miliki. Siapa saja yang telah memiliki sifat adil, niscaya dia telah memperoleh seluruh keutamaan.

 Disamping keadilannya, dia memiliki ketajaman firasat yang luar biasa yang jarang dimiliki oleh seseorang. Bahkan, tidak jarang firasat tersebut benar-benar terjadi. Firasat ini merupakan cahaya yang dimasukkan oleh Allah SWT ke dalam hatinya ketika dia masuk Islam dan menjalankan ajarannya dengan baik, serta benar-benar yakin kepada Allah SWT.

 Ada beberapa riwayat yang menerangkan tentang firasatnya ini di antaranya adalah kisah tentang sariyah (pasukan perang). Cerita singkatnya, pada suatu hari Umar berkhutbah Jumat. Tiba-tiba dia berhenti sejenak dan berseru dengan suara sangat keras,

 "Wahai pasukan Ibnu Hishn, berlindunglah di gunung...!!! Berlindunglah di gunung...!! Barangsiapa mengundang srigala datang, maka dia telah berbuat zhalim.”

 Orang-orang yang mendengarnya pada waktu itu tidak memahami maksud dari perkataan Umar tersebut. Ketika selesai mengerjakan shalat Jumat, Ali r.a. bertanya kepada Umar,

 "Siapa yang kaupanggil tadi?"

 Umar berkata, ”Apa kau mendengarnya?"

 Ali menjawab, "Ya, aku dan orang-orang yang berada di masjid semuanya mendengar.”

 Lantas Umar berkata, "Hatiku berkata bahwa orang-orang musyrik telah memukul mundur saudara-saudara kita. Kemudian saudara-saudara kita melewati sebuah gunung. Jika mereka bersembunyi di gunung tersebut, maka mereka dapat memerangi siapa saja yang mereka dapati dan menang. Akan tetapi jika mereka melewati gunung tersebut, maka mereka akan kalah. Oleh sebab itulah kata-kata ini keluar dariku.”

Setelah satu bulan, datang seseorang memberi kabar gembira. Orang tersebut menceritakan bahwa di hari dan waktu yang sama, tatkala mereka melewati sebuah gunung, mereka mendengar suara yang mirip suara Umar ra. yang berkata,

"Wahai pasukan Ibnu Hishn, bersembunyilah di gunung...! Bersembunyilah di gunung...!!" Lantas mereka pun menuju gunung tersebut dan Allah memberikan kemenangan kepada mereka.

 Hal itu sangat mungkin terjadi pada orang seperti Umar. Karena, dikalangan orang-orang yang semasa dengannya dia sudah terkenal dapat melihat rahasia-rahasia ghaib (mukasyif) dengan perantara cahaya yang dititipkan Allah di hatinya. Dalam sebuah hadits Nabi saw. bersabda,

 

 

"Takutlah kalian terhadap firasat seorang mukmin. Karena, sesungguhnya dia melihat dengan cahaya Allah.” (HR. Ath-Thabrani).

 

Dalam sebuah hadits qudsi, Allah SWT berfirman,

HaditsQudsi.jpg

 

 

"Barangsiapa memusuhi kekasih-Ku, maka Aku beritahukan bahwa Aku memusuhi orang tersebut. Tidak ada hal yang lebih Aku sukai dari hamba-Ku dalam mendekatkan dirinya kepada-Ku, melainkan ibadah yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku akan senantiasa mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah, hingga Aku mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya, maka Aku akan senantiasa merahmati pendengaran, penglihatan, tangan, dan kakinya. Jika dia meminta kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya. Dan jika dia meminta perlindungan dari-Ku, maka Aku akan melindunginya." (HR Bukhari)

 Terkadang firasat juga dimiliki oleh selain orang Islam. Akan tetapi, firasat itu bukan merupakan pancaran cahaya hidayah dan keimanan. OIeh sebab itu, kita akan sering melihatnya hanya merupakan dugaan dan perkiraan semata. Berbeda dengan firasat seorang mukmin yang hampir tidak pernah meleset. Allah SWT berfirman,

 

 

 

"... Barangsiapa tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, maka dia tidak mempunyai cahaya sedikit pun!” (QS an-Nuur: 40)

 

 

(Sumber : 66 Orang Yang Dicintai Rasul ; Prof. Dr. Muhammad Bakar Isma’il)


Ali Bin Abi Thalib tidak Pernah Kedinginan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SERBUAN PASUKAN GAJAH

Tanda-tanda Kenabian Muhammad SAW

PATI UNUS : Pejuang Pembebas Malaka