KOMIK DAN CERITA BERGAMBAR

Aminah Ibunda Nabi Muhammad SAW

 


Aminah binti Wahab

Perempuan mulia ini sejak kecil telah menunjukkan kecerdasannya. Walaupun tinggal bersama kaum Bani Manaf yang terpandang, ia pribadi sederhana.

Ditengah kaumnya, ia kerap mempertanyakan tentang penyembahan berhala. Apakah berhala itu dapat mendatangkan manfaat dan menolak mudharat? Sering Ibunda Aminah mengunjungi Ka’bah untuk menziarahi makam Ibrahim AS atau sekedar minum air Zam zam.

Tatkala Abdulah bin Abdul Muthalib tiba saatnya menikah, Aminah binti Wahab inilah yang dipilihnya. Walaupun banyak gadis-gadis dari kalangan terpandang merasa kecewa. Pernikahan pasangan ini menambah kebahagian keluarga besar Abdul  Muthalib.

Hanya sebentar Ibunda Aminah merasakan kebersamaan dengan Abdullah. Ia harus melepas kepergian suaminya mengikuti kafilah dagang menuju Syam. Ditengah kepergian suaminya untuk waktu lama, ia merasa bahagia karena ia sedang mengandung anak pertamanya. Ia tidak merasakan keluhan seperti kebanyakan wanita yang hamil. Kesehatan Ibunda Aminah baik dan kandungannya pun tidak pernah mengalami gangguan.

Hari berganti hari, bulan-berganti bulan Ibunda Aminah setia menunggu sang suami. Namun ia mendapat berita yang menyedihkan. Abdullah dikabarkan meninggal setelah sebelumnya menderita sakit. Ia dimakamkan di Yatsrib.

“Bayi ini akan terlahir dalam keadaan yatim.” Kata Ibunda Aminah dengan perasaan sedih.

Usia kandungan Ibunda Aminah semakin dekat menjelang melahirkan, tiba-tiba Kota Mekah diguncang serangan pasukan gajah Raja Abrahah. Para wanita, orang tua,dan anak-anak mengungsi ke tempat aman menjauh dari Ka’bah. Ibunda Aminah termasuk salah satu perempuan yang ikut menyelamatkan diri.

“Semoga tidak terjadi sesuatu dengan kandunganku.” Kata Ibunda Aminah dengan memegang perutnya.


 

Ka’bah kala itu hanya dijaga pemuda-pemuda, orang-orang  tua yang tidak siap untuk berperang. Pasukan dari berapa suku di Mekah sudah menghadang tentara Raja Abrahah di luar perbatasan kota. Namun mereka tidak berhasil membendung gerak pasukan gajah Raja Abrahah. Allah SWT mempunyai kehendak lain. Langit di Kota Mekah mendung menghitam. Dicelah-celah awan itu terbang ratusan Burung Ababil. Burung itu diperintah Allah SWT untuk melindungi Ka’bah. Dijatuhkannya batu-batu api dari neraka yang dibawa burung itu mengenai  Raja Abrahah dan tentaranya. Setelah itu Raja Abrahah sakit keras. Ia dan pasukannya kembali meninggalkan Ka’bah menuju Yaman.

Peristiwa kegagalan pasukan gajah Raja Abrahah oleh serangan burung Ababil menjadi perbincangan orang-orang diluar kota Mekah. Berturut-turut diikuti peristiwa runtuhnya balkon-balkon istana Raja Persia yang menyembah api. Di Buhairah, gereja-gereja runtuh secara tiba-tiba.

Hari kelahiran semakin mendekat.  Ibunda Aminah juga merasakan kecemasan sebagaimana perempuan yang mau melahirkan. Allah SWT menurunkan malaikat untuk memberikan ketentraman bagi Aminah. Ketika ia sedang tidur, ia bermimpi didatangi malaikat memberitahu bahwa akan lahir dari rahimnya seorang Nabi pemimpin umat. Kemudian malaikat mengajari ibunda Aminah berdoa untuk keselamatan bayinya. Malaikat juga berpesan agar bayi yang akan lahir di beri nama Muhammad.

Hari Senin tanggal 12 Rabiul’awal lahirlah seorang bayi yang akan menjadi Nabi terakhir sampai akhir zaman. Di rumah itu ibunda Aminah ditemani pelayan setianya yang membantu proses kelahiran. Bayi laki-laki itu kemudian dibawa, diserahkan pada Kakek Abdul Muthalib yang seharian bermunajat di Ka’bah. Dipandanginya wajah bayi itu yang memancarkan cahaya. Diciuminya dengan rasa haru dan bahagia. Setelah berdoa kepada Allah SWT, ia mengangkat bayi itu dan berkata , 

“ Ku namakan bayi ini Muhammad, seorang yang terpuji di langit dan di bumi.”

 

Masa Kecil Rasulullah

Masa Remaja Rasulullah

Ibunda Rasulullah

Ibu Susu Rasulullah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SERBUAN PASUKAN GAJAH

Tanda-tanda Kenabian Muhammad SAW

PATI UNUS : Pejuang Pembebas Malaka